Lenyapnya tiket murah penerbangan

Oke sudah jelas dengan judul diatas, pasti kali ini akan membahas tiket murah air asia yang sekarang sedang diwacanakan oleh menteri jonan. Dan pertama-tama ijinkan saya untuk sedikit narsis dan berterimakasih kepada Allah Azza wa jalla atas berkahnya yang melimpah, dengan ijin Allah saya dipertemukan dengan orang-orang hebat yang mengajarkan banyak hal hebat kepada saya.

Ada perbincangan menarik dengan seorang CEO di bidang freight forwarding dimana beliau bercerita bahwa dia tahu persis dari  cerita pemilik perusahaan pelayaran ternama bahwa untuk menjalankan bisnis perkapalan mempunyai berbagai trik trik yg menarik, dan salah satunya akan saya share disini. Sebut saja Pemilik PT M mengatakan bahwa kapalnya untuk satu kali trip berangkat hanya mengenakan biaya yang hanya memenuhi tingkat break event point dari biaya yang dikeluarkan untuk operasional kapal tersebut pada saat berangkat hingga pulang kepada pengguna jasa, jadi logikanya adalah pada saat kapal berangkat pihak pengusaha kapal hanya mengenakan biaya yang hanya cukup untuk menutup biaya operasional kapal dari biaya pelabuhan, bahan bakar serta biaya biaya lainnya yg berhubungan dengan operasional kapal tersebut dari mulai keberangkatan hingga kepulangan.

Maka bisa dipastikan hal ini dapat membuat pengguna jasa kapal tidak terlalu banyak mengeluarkan uang, kemudian pertanyaannya bagaimana penyedia kapal diuntungkan, dan jawabannya adalah ketika kapal misalnya berangkat dari surabaya menuju singapura maka pihak penyedia jasa kapal atau pengusaha yang bersangkutan sebelumnya telah memberikan penawaran kepada pihak yang ingin menggunakan kapalnya dari singapura bahkan jika perlu menggunakan pihak ketiga atau makelar seperti PT mitsui maupun jasa perorangan, sehingga ketika kapal sampai disingapura maka dari singapura langsung mendapatkan klien atau pengguna jasa dan mendapatkan keuntungan atau margin dari biaya yang dikenakan kepada klien, sehingga logikanya agar menjadi low cost carrier adalah trip ke 1 biaya yg dibebankan hanya sampai pada break event point atau hanya menutup biaya operasional kapal dari berangkat hingga pulang atau berangkat lagi (bolak balik), kemudian pada trip ke 2 barulah dikenakan biaya untuk mengambil keuntungan atau margin untuk jasa kapal tersebut.

Hal yang ingin saya kaitkan dengan cerita diatas tersebut adalah, maskapai seperti Garuda Indonesia memiliki harga tiket yang mahal karena Garuda langsung mengambil margin keuntungan pada trip ke 1 atau pada keberangkatan pertama, sedangkan maskapai menengah seperti Lion atau sriwijaya air yang harga tiketnya separuh dari tiket Garuda mungkin seperti cerita penyedia jasa kapal diatas yaitu mengambil keuntungan pada trip ke 2, sedangkan air asia dengan tiket murahnya kemungkinan juga mengambil margin keuntungan pada trip ke 3 atau bahkan mungkin ke 4 sehingga keuntungan diambil pada keberangkatan ketiga kalinya oleh pesawat yang sama dan keberangkatan kedua hanya untuk menutup biaya operasional keberangkatan yang pertama. Oleh sebab itu penting kiranya bagi air asia untuk selalu memenuhi jadwal penerbangan, dan hal ini berhubungan pula dengan trip yang harus ditempuh agar mendapatkan margin keuntungan, sehingga ketika penerbangan jam 7 pagi dirasa kurang mendapatkan keuntungan maka digeser hingga jam 5 pagi agar jadwal penerbangan dapat dimaksimalkan bahkan pada hari minggu dimana seharusnya tidak memiliki ijin terbang maka tetap dilakukan penerbangan, dan coba bayangkan pada hari minggu ketika langit dipenuhi penerbangan oleh banyak maskapai berijin tiba tiba pesawat tanpa ijin ikut terbang dijalur yg sama, dan ketika air asia meminta ketinggian 38000 kaki maka tidak serta merta dikabulkan oleh ATC karena diketinggian tersebut ada pesawat lain yg memiliki ijin terbang di hari minggu dan bagaimana kalo bertabrakan. Dan kemungkinan juga untuk memenuhi trip jadwal penerbangan dari tuntutan maskapai, maka pada cuaca buruk pun pesawat mungkin akan diterbangkan.

oke mulai paham kan, kemudian apa bedanya garuda dengan maskapai lainnya, maka Garuda memberikan nilai tambah berupa pelayanan extra, lobby eksklusif, wow terus apakah lobby tersebut merupakan biaya tambahan yg harus dikeluarkan oleh Garuda, bisa iya bisa tidak karena Garuda sendiri juga bisa bekerja sama dengan Sesama BUMN yaitu angkasa pura dan mungkin bisa mendapatkan diskon pula dan kerja sama tersebut bernama Gapura surya atau kepanjangan dari Garuda angkasa pura. Dan keunggulan Garuda adalah gengsi tersendiri bagi penumpangnya.

Jadi dengan adanya tulisan ini ya mohon lah supaya sabar dalam menyikapi keputusan keputusan yang mungkin terlihat nyleneh, karena kementrian pasti juga punya tim yg lebih hebat dan didukung juga dengan data yg lebih akurat pula. Hmm dan sama anehnya dengan seorang gitaris di fesbuk yg memasang status bahwa dengan gitar murah dia bisa jadi juara 1, who cares…gitar gitar kamu mau menang kek mau gitar jelek kek gada ruginya buat orang lain, namun jika gara gara tiket murah ada pesawat jatuh maka orang lain akn terkena akibatnya. Tapi kembali lagi pada pemirsa, tulisan ini hanya sebuah kemungkinan kemungkinan, kalo mau pastinya silakan tunggu jawaban resmi dari menteri jonan.